Langsung ke konten utama

Postingan

Renungan tentang bagaimana seharusnya CINTA itu 🙏

Semua hal dalam hidup ini pastilah berasal dr proses. Bersedia belajarlah yg akhirnya membuat kita dewasa jg bertumbuh & itu tentu saja termasuk saya di dalamnya. . Kedewasaan sama sekali Gak dipengaruhi usia. Krn saya belajar banyak dr yg muda namun ternyata sudah begitu wise, namun bertemu jg yg senior tp boom. . Cinta yg real itu memang sudah seharusnya APA ADANYA & bukan ada apanya. Cinta yg baik seharusnya memang tanpa syarat jg tanpa pamrih spt seorang ibu mencintai anaknya yg tunggal. Namun kenyataan memang berkata beda, mulai dr minimal syarat keyakinan yg harus sama, mafan & sukur2x tamfan (hihihi😂✌) smp yg plg "dalem" yaitu "segelnya masih utuh". . Semua SYARAT itu sama sekali gak salah, setiap orang pasti pengen merasa nyaman jg aman. Belum lg, alasan JARAK JAUH (LDR), PERBEDAAN "ALAM" (maksudnya hobi, kebiasaan, lingkungan, status, pendidikan, atau organisasi (tapi kalo smp cinta beda alam beneran mungkin bisa jg termasuk, tp
Postingan terbaru

Apa yang membuat kisah cinta akhirnya jadi indah juga bahagia

Kisah relasi dalam dongeng klasik maupun serial drama dan juga novel romansa memang menawarkan banyak inspirasi, yang penting jangan sampai terlena oleh idiom khas penutup di akhir kisah,"...and they happily ever after", karena sesungguhnya akhir kisah justru adalah AWAL DARI PERJUANGAN, hehehe....:p Lalu bagaimana baiknya agar kisah kita juga kalo bisa HAPPY SAMPAI ENDING. Merangkum dari banyak kisah, mulai dari yang sederhana sampai yang menggetarkan jiwa, ada benang merah yang sama, yaitu kekuatan SELFLESS . Kisah mereka bisa menginspirasi bahkan juga membahagiakan, bukan hanya bagi diri mereka, namun juga bagi sekeliling mereka, termasuk yang hanya mendengar atau hanya bisa membaca kisah mereka. Mereka yang sukses menjalani bukanlah mereka yang lalu kemudian bebas dari badai, godaan untuk tidak setia apalagi yang tak pernah bertarung hebat, melainkan mereka yang bersedia meletakkan cinta mereka di atas ego mereka. Pesta itu wajib karena hanya sekali seumur h

Jadi untuk apa (sesungguhnya) kita MENIKAH pada akhirnya :D

Mau jaman old atau now, masalah klasik perpisahan (dan penghianatan) lebih kepada ketidak mampuan kita dalam menjaga DIRI (masing2x). Karena mau semegah apapun hidup kita, mau serupawan apapun sebuah pasangan pada akhirnya terjun bebas karena tidak bisa membahagiakan diri sendiri terlebih dahulu, hingga akhirnya juga gak mampu membahagiakan orang lain, karena gelas kosong sudah jelas gak bakal pernah bisa mengisi gelas lainnya kan. Sebab pada akhirnya, selain manusia gak pernah sempurna, maka mustahil pula mengharapkan adanya keluarga sempurna. Pasangannya baik seperti malaikat, bisa saja keluarga besarnya berperilaku sebaliknya atau gantian keluarga besarnya begitu nyaris sempurna eh giliran pasangan kita yang aaaaaaargh... Atau bahkan, semuanya OK, eh dapet anak yg huaaaaaaaah.....:p Jadi pada akhirnya tiang utama kebahagiaan hidup berkeluarga itu apa???? Karena mau modalnya sebanyak apapun, bahkan mungkin seekstra apapun kerupawanan pasangannya, pada akhirnya bisa saja b

Mengidolakan seseorang harusnya terinspirasi dan bukannya terintimidasi

Begitu banyak kejadian tragis telah terjadi atas nama "cinta idola". Bila di masa kecil, saya berjumpa demam hollywood dan kemudian hong kong, maka era remaja saya bertemu demam dorama jepang. Berikut di jaman now, relatif lebih dominan korean fever yg populer dengan istilah k-drama dan k-pop. Sesungguhnya mengidolakan sesuatu sangat tidak salah. Namun menjadi tragis, saat harus kehilangan hidup bahkan kehilangan nyawa. Mengagumi seseorang seharusnya kita terinspirasi kisah perjuangan dan juga hasil suksesnya, dan bukan justru terintimidasi dengan melakukan hal2x yang ajaib. Kita gak pernah tahu perjuangan mereka di balik gemerlap layar itu. Dan bila memang semuanya manis dan baik2x saja, mengapa banyak dr figur popular itu akhirnya satu persatu justru mengakhiri hidupnya masing2x. Yang ironisnya adalah, biasanya akan diikuti gerakan yang sama oleh para fans-nya. Jangankan mengakhiri hidupnya, punya pacar atau sang idola akhirnya menikah, yg mestinya kita bisa iku

Melihat Kehidupan Dari Kacamata Berbeda :D

Saya tidak berani menjanjikan apapun tentang film ini. Karena sebagaimana saya yang penggemar non Drama (fanz berat dari Martial Arts film juga Thriller dan Horror) juga "mengosongkan gelas" dahulu untuk menonton film yang akhirnya menurut saya seindah "Miracle in Cell No. 7", heheheh..... Sudah pasti ada pro-kontra, terlebih dengan muatan spiritual yang begitu kental dari film ini yang tidak terkait dengan label religius apapun dan juga manapun. Berawal dari kematian seorang pemadam kebakaran saat tugas menyelamatkan nyawa seorang anak dalam sebuah tragedi. Dan melalui komitmen dan ketulusannya di setiap peristiwa dengan selalu bersedia mengutamakan nyawa dari semua korban yang ditolongnya daripada nyawanya sendiri, maka ia sesampainya di gerbang "Afterlife" ia memperoleh status istimewa sebagai "arwah mulia". Namun meski memperoleh hak istimewa, ia tetap saja harus menghadapi 7 pengadilan di 7 neraka ( pengadilan pembunuhan, kemala

Fatamorgana dalam Dunia Relasi

Istilah fatamorgana digunakan dalam bidang ilmiah sebagai melihat sesuatu yang tampak ada namun sebenarnya tidak ada. Demikian dalam bidang relasi begitu banyak fatamorgana telah menyebabkan "korban" begitu banyak, dimana banyak pasangan yang sesungguhnya mantap jiwa namun tak mampu bahagia, sementara yang penuh badai malah kadang bisa bahagia satu sama lain. Tulisan ini tidak mengeneralisir, namun hanya mereview sekaligus memberikan ilustrasi nyata beberapa fakta fatamorgana yang terjadi dalam dunia romansa. 1. J UAL MAHAL VERSUS JUAL MURAH Well, dengan tidak bermaksud menghakimi, jual mahal sekaligus jual murah sulit untuk memperoleh pasangan apalagi untuk bahagia, karena bila yang satu MEMANDANG TERLALU TINGGI KEPADA DIRINYA SENDIRI sementara yang satu MEMANDANG RELATIF RENDAH AKAN DIRINYA SENDIRI. Calon2x "peserta" yang akan berjuang untuk audisi romansa di si jual mahal suatu saat pasti akan lelah, apalagi bila sampai kualitasnya ternyata tidak sesuai har

and WE happily ever after.....:D

adalah sangat wajar juga alamiah bila kita menginginkan KEBAIKAN dalam membentuk keluarga, yang bila perlu cukup satu kali dalam seumur hidup. Namun tak sedikit pun yang terlihat sudah memiliki "SEGALANYA" tapi tetap saja harus berujung perpisahan. Lalu apa yang membuat BERTAHAN bahkan MENGINSPIRASI??? Hidup sungguh tak pasti. Ada yang berjuang bersama dari kondisi sangat bawah hingga mencapai tahapan sukses yang bahkan di atas rata-rata, berikut sama sama rupawan, namun ternyata akhirnya tetap juga bisa "pindah ke lain hati" bahkan hingga kategori "mencederai nilai spiritual pernikahan". Dengan tidak bermaksud menghakimi, betapa banyak kisah relasi yang terjadi karena alasan ketidak-berdayaan menghadapi realitas, kemudian mencari kemudahan dengan alasan berbakti dan membantu kehidupan saudara dan keluarga bersedia menjadi "pasangan tersembunyi" dari seseorang yang sudah memiiki keluarga. Apakah kemudian bahagia?  Rata-rata