Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Bukan CINTA yang bikin sakit, EGO kita yang melakukannya

Pernah gak perhatikan kalo banyak yang mungkin BIASA AJA bisa dapet yang LUAR BIASA. Sementara banyak juga yang mungkin termasuk LUAR BIASA malah dapet yang LUAR BINASA. Bila udah begitu, lalu mau tunjuk sebagai "salah" siapa. Lagi-lagi KETIDAK-PASTIAN dalam hidup memang merupakan sebuah KENISCAYAAN yang bersifat MUTLAK. Tak ada yang pernah bisa menjamin dan atau menggaransi bahwa sang "malaikat" kemudian memperoleh "kehidupan surgawi", sementara sang "the Beast" kemudian pasti memperoleh kehidupan yang horror. Punya pasangan baik tapi keluarga (kandung dan juga besarnya) ternyata "menggemaskan". Keluarga besarnya mengagumkan namun sebaliknya giliran sang pasangan yang menyeramkan (bahkan bisa bikin trauma dan fobia, hihihi....:p). Atau semuanya baik-baik saja, tapi giliran sang buah hati kurang atau bahkan bisa saja sangat tidak sesuai harapan. Bahkan yang "sangat sesuai harapan" pun belum tentu memberikan kegembiraa

Cinta itu bukan seberapa lama bertahan, tapi seberapa jelas mau dibawa kemana

Judul di atas saya peroleh dari sebuah game quiz di Facebook berjudul "tanya Ko Ahok". Terlihat lucu, tapi maknanya sebenarnya sangat serius. Memang masih bagus bisa BERTAHAN, namun cuman sekedar survive, masalahnya belum tentu bisa bahagia kan :p HIDUP GAK PASTI Sebagian besar dari kita paham tentang hal ini, namun sayangnya masih banyak yang tak pernah siap saat ketidak-pastian datang. Maaf, apa yang akhirnya perlu disombongkan, bila beberapa menit dari sekarang saja, kita juga tak pernah tahu bakal terjadi apa kepada diri kita. Adalah wajar dan sangat alamiah, bila kebetulan punya berkah hidup yg kebetulan baik dan berupa baik pula, namun sayangnya semuanya pasti kena hukum alam semesta bernama ketidak-pastian. Yang perlu lebih dipersiapkan sesungguhnya bukan tabungan deposito, karena banyak yang akhirnya berjuang terlalu keras karena takut (hidupnya) kekurangan di masa depan namun akhirnya terpaksa gugur di usia muda karena kelelahan, atau saat tua juga menyesa

Paradoks Romansa

Bila Yang Di Luar Tak Mampu Terlihat, Cobalah Agar Yang Di Dalam Bisa Terlihat Ini hanya logika yang sederhana bahkan amat sangat sederhana, bahwa yang kebetulan menarik secara visual saja belum tentu ada jaminan bisa menjadi magnet dalam menemukan partner hidup, bagaimana bila kebetulan tidak memiliki sisi ini (plus "disempurnakan" dengan karakter villain pula)? Seriusan bahwa fakta di lapangan seringkali berjumpa yang punya bonus visual malah ramah dan rendah hati sementara yang kebetulan minus visual malah justru memilih untuk negatif dengan beragam alasan. Mulai dengan alasan "pride and self confidence" yang sayangnya seringkali kurang pada tempatnya (karena PD dan sombong memang beda sangat tipis), sampai merendahkan tampilan visual orang lain sementara lupa dan juga gak waspada bahwa dirinya tidak lebih baik. Hal yang mungkin akan berbeda bila kebetulan dilakukan oleh yang punya bonus tampilan visual, meski itu juga tidak pantas dilakukan juga, namun seti

Kotak Coklat itu bernama CINTA

Untuk hati menjatuhkan pada sebuah keputusan di tengah ragam pilihan bukan sebuah pekerjaan mudah. Dan saat menemukan pun, memerlukan ekstra tenaga lagi karena sang pilihan belum tentu memiliki arus yang sama dengan harapan kita. Sementara saat arus sudah saling bertemu pun, masih harus berjuang lagi untuk menembus pagar restu dari ayah dan bunda terkasih. Lalu setelah tahu betapa tidak mudahnya berjuang, kadang terasa menggemaskan saat itu harus pecah berantakan bahkan karena masalah yang sangat sepele. Teladan dari masa lalu. Meski gak semua kisah romanties masa lalu adalah baik, namun ada prinsip dasar yang masih bisa kita gali. Seperti salah satunya, ”kita hidup di masa bila barang rusak berusaha diperbaiki sekuat tenaga, sementara jaman sekarang baru rusak sedikit langsung ganti atau buang”. Dan filosofi sederhana itulah yang membuat banyak kisah cinta masa lalu relatif bisa bertahan abadi hingga hanya maut yang memisahkan, karena berdua saling bekerja sama berjuang s

HATI atau HARTA???

Tak ada yang akan pernah bisa menyangkal bila keberadaan HARTA memang mempermudah banyak hal, bahkan lebih dari kata "sangat membantu". Namun masalahnya harta sebanyak apapun takkan pernah mampu melawan sifat kehidupan yang tak pernah pasti sekaligus tak pernah mampu diprediksi. Sekian menit dari sekarang, kita akan jadi apa takkan pernah tahu,dan demikian pula dengan harta. Bisa saja lenyap tiba-tiba oleh bencana, sakit berkepanjangan, kegagalan usaha, dan segala hal lainnya. Sementara untuk menghadapi  ketidak-pastian hidup, kita disarankan untuk MELATIH HATI agar siap di segala cuaca dan tangguh di setiap kondisi. Demikian pula bila dikaitkan dengan seni relasi, saat dihadapkan dengan dua pilihan "berat": 1. Yang memberimu KEAMANAN tapi belum tentu kau cintai, tapi suatu saat dengan kenyamanan hidup yang diberikan, (rasa) cinta bisa saja akan tumbuh. 2. atau yang sangat kau cintai, namun belum tentu memberimu keamanan apalagi kenyamanan hidup, sehingg

Sebagaimana HIDUP, demikian pula CINTA yang juga bersifat tidak pasti sekaligus butuh perjuangan

Kita semua sama-sama paham, untuk jatuh cinta adalah sebuah pekerjaan yang tidak mudah. Demikian pula saat "berhasil" jatuh hati, ternyata yang kita tuju kebetulan tidak memberikan feedback yg seimbang bahkan kadang rude dan ruin. Dan setelah berjuang sekian lama, akhirnya ternyata harus mundur juga, karena tak berbalas. Untuk akhirnya terpaksa harus memulai dari awal lagi yaitu "bagaimana untuk jatuh cinta lagi setelah hati remuk". Demikian pula saat kemudian bertemu dengan yang SALING BERSETRUMAN, orang tua belum tentu berestuan. Berjuang lagi, hingga akhirnya endingnya harus kompromi lagi, dan mundur karena bagaimana pun orang tua tetap diutamakan yang terbaik, sebab bagaimana pun selain mereka punya pandangan sendiri (tentang kebahagiaan anaknya), memaksakan diri juga bukan hak yang bijak karena nanti contoh nyata kita akan memberikan dampak yang kurang elok kepada buah hati kita kelak. Kemudian mulai lg dari langkah awal, jatuh cinta lagi untuk kesekian