Pada suatu waktu, dlm sebuah acara, seorang audiens bertanya:
"apakah cinta gak harus memiliki?"
Kemudian dijawab narsumnya bahwa:
"bila ada barang di sebuah pusat perbelanjaan tidak mampu kita miliki krn uang kita tak cukup, maka bukan salah si barang, tapi karena salah ketidak-mampuan kita sendiri untuk memilikinya, dan demikian pula dengan cinta".
Sah-sah saja jawaban seperti itu sih, meski harus dipertimbangkan jg "karena hidup gak pasti" (masih bisa survive gak pas segalanya gak berjalan sesuai harapan) dan "gak semua pemenuhan kebutuhan emosional bisa digantikan dgn ATM".
Demikian banyak yg "berprinsip sekali seumur hidup", haruskah mengorbankan segalanya utk lalu baper kemudian. Krn bbrp kali jumpa kejadian, pasangannya berujar:
"Ternyata stelah dihitung di atas kertas, biaya acara kita begitu besar. Belum apa2x saya sudah pusing, apalagi nanti memikirkan Biaya susu, biaya kesehatan dan biaya pendidikan, dan biaya biaya tak terduga lainnya...., memikirkannya saja, kepala saya sudah mau pecah, bagaimana nanti bisa menikmati pestanya ya...."
Dijawab sama calonnya:
"ya sudah, kalo kamu gak keberatan, kita cukup pemberkatan aja ya, supaya perjuangan kita relatif lebih ringan, krn sebagian beban yg gak terlalu perlu sudah dilepaskan. Karena masalah berkeluarga sendiri sudah cukup banyak, krn harus menyatukan dua kepala, dua hati dan dua keluarga, jangan ditambahkan lg dgn harus cicil biaya sementara modal usaha nanti malah gak ada"
Dijawab kemudian:
"tapi ini kan hanya sekali seumur hidup, masak gak ada kenangannya sama sekali, belum lagi mau ditaruh di mana muka orang tua dan keluarga saya dihadapan famili juga teman teman kita....."
Heaaaaaah, Duaaaar, saat hidup berhadapan dgn gengsi dan bukan kebutuhan melainkan keinginan, ya masalah gak akan pernah selesai dan berputar bagai lingkaran samsara, hohoho...:p
Memang hidup adalah tentang perjuangan. Namun bila berkenan hidup hanya sesuai kebutuhan dan bukan keinginan (juga gengsi) maka akan selain terasa lebih ringan, jg bisa didanakan (atau bahkan dipiknikkan/tamasya), karena harta gak bakal pernah bisa dibawa mati tapi pahala kebajikan (dan kenangan piknik/tamasya) bisa. Hehehehheh....:D
Plus kehidupan cinta sendiri juga relatif lebih bahagia krn selain kebutuhan batin jg jiwa takkan pernah bisa digantikan hepeng dan permata, menjalani hidup sesuai kebutuhan/kebajikan dan bukan karena apa kata orang, sementara kita gak pernah dihidupin orang, tapi kita ternyata malah sibuk menderita justru karena pandangan orang lain.
Bahagia dlm kehidupan dan percintaan, mutlak ada di tangan kita sendiri. Tak ada satu pihak pun bahkan alam semesta sekalipun yang mampu mencuri kebahagiaan kita, kecuali diri kita yg mengijinkan. Saat jatuh, terpuruk bahkan kehilangan sekalipun, tetaplah jadi baik hingga akhir, krn masalah bahkan musibah atau bencana hanyalah murni hasil buah tanaman kita sendiri, sementara hidup gak bakal berubah bila kita gak nanem benih baru. Menjadi baik dlm kondisi apapun, selain mengurangi kesedihan juga menyebar kebahagiaan baru. Karena hidup bukan tentang seberapa lama tapi lebih tentang seberapa besar kita bermanfaat.
May all beings happy
Always with ♡
Wedy _/\_ :D
"apakah cinta gak harus memiliki?"
Kemudian dijawab narsumnya bahwa:
"bila ada barang di sebuah pusat perbelanjaan tidak mampu kita miliki krn uang kita tak cukup, maka bukan salah si barang, tapi karena salah ketidak-mampuan kita sendiri untuk memilikinya, dan demikian pula dengan cinta".
Sah-sah saja jawaban seperti itu sih, meski harus dipertimbangkan jg "karena hidup gak pasti" (masih bisa survive gak pas segalanya gak berjalan sesuai harapan) dan "gak semua pemenuhan kebutuhan emosional bisa digantikan dgn ATM".
Demikian banyak yg "berprinsip sekali seumur hidup", haruskah mengorbankan segalanya utk lalu baper kemudian. Krn bbrp kali jumpa kejadian, pasangannya berujar:
"Ternyata stelah dihitung di atas kertas, biaya acara kita begitu besar. Belum apa2x saya sudah pusing, apalagi nanti memikirkan Biaya susu, biaya kesehatan dan biaya pendidikan, dan biaya biaya tak terduga lainnya...., memikirkannya saja, kepala saya sudah mau pecah, bagaimana nanti bisa menikmati pestanya ya...."
Dijawab sama calonnya:
"ya sudah, kalo kamu gak keberatan, kita cukup pemberkatan aja ya, supaya perjuangan kita relatif lebih ringan, krn sebagian beban yg gak terlalu perlu sudah dilepaskan. Karena masalah berkeluarga sendiri sudah cukup banyak, krn harus menyatukan dua kepala, dua hati dan dua keluarga, jangan ditambahkan lg dgn harus cicil biaya sementara modal usaha nanti malah gak ada"
Dijawab kemudian:
"tapi ini kan hanya sekali seumur hidup, masak gak ada kenangannya sama sekali, belum lagi mau ditaruh di mana muka orang tua dan keluarga saya dihadapan famili juga teman teman kita....."
Heaaaaaah, Duaaaar, saat hidup berhadapan dgn gengsi dan bukan kebutuhan melainkan keinginan, ya masalah gak akan pernah selesai dan berputar bagai lingkaran samsara, hohoho...:p
Memang hidup adalah tentang perjuangan. Namun bila berkenan hidup hanya sesuai kebutuhan dan bukan keinginan (juga gengsi) maka akan selain terasa lebih ringan, jg bisa didanakan (atau bahkan dipiknikkan/tamasya), karena harta gak bakal pernah bisa dibawa mati tapi pahala kebajikan (dan kenangan piknik/tamasya) bisa. Hehehehheh....:D
Plus kehidupan cinta sendiri juga relatif lebih bahagia krn selain kebutuhan batin jg jiwa takkan pernah bisa digantikan hepeng dan permata, menjalani hidup sesuai kebutuhan/kebajikan dan bukan karena apa kata orang, sementara kita gak pernah dihidupin orang, tapi kita ternyata malah sibuk menderita justru karena pandangan orang lain.
Bahagia dlm kehidupan dan percintaan, mutlak ada di tangan kita sendiri. Tak ada satu pihak pun bahkan alam semesta sekalipun yang mampu mencuri kebahagiaan kita, kecuali diri kita yg mengijinkan. Saat jatuh, terpuruk bahkan kehilangan sekalipun, tetaplah jadi baik hingga akhir, krn masalah bahkan musibah atau bencana hanyalah murni hasil buah tanaman kita sendiri, sementara hidup gak bakal berubah bila kita gak nanem benih baru. Menjadi baik dlm kondisi apapun, selain mengurangi kesedihan juga menyebar kebahagiaan baru. Karena hidup bukan tentang seberapa lama tapi lebih tentang seberapa besar kita bermanfaat.
May all beings happy
Always with ♡
Wedy _/\_ :D
Komentar
Posting Komentar