Langsung ke konten utama

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat berani memutuskan untuk memilih sebuah jalan kehidupan. Karena apapun yg dipilih, (sayangnya) pasti punya konsekwensinya masing-masing

Beberapa curahan hati dari sahabat maupun klien tentang "PEMBATASAN" untuk berkarir bahkan kegiatan sosial sekalipun, entah oleh pasangan bahkan orang tua, membuat banyak sahabat tersebut mempertanyakan "apa sesungguhnya makna menikah itu?", bila ujungnya mereka malah merasa jadi lebih "terpenjara" dan menganggap pasangan dan orang tua serta mertuanya gak support mereka, padahal semua karir atau kegiatan kebajikan itu buat keuntungan keluarga mereka jg.


Well, berani berkeputusan keluarga sudah pasti memiliki konsekwensinya masing2x. Bila masih "(terlanjur) sayang" dengan karir maupun kegiatan sosialnya, ya sebaiknya jangan pernah memilih berkeluarga.


Betul, memang ada yg melarang bahkan menghentikan total (termasuk yg melarang dgn alasan yg gak jelas), namun sebagian besar, ternyata (akhirnya) lebih banyak karena kasus "kurang toleransi" dengan pernikahannya.



Selama bukan melarang apalagi menghentikan dgn alasan yg gak jelas, maka berarti kitanya yang mungkin saja kurang empati (dan sekaligus mungkin) kurang bertanggung jawab terhadap keluarga yg sudah berani kita bentuk.



Sederhananya adalah jangan sampai menyalakan banyak cahaya bagi rumah dan hidup banyak orang lain di luar sana, namun rumah dan keluarga sendiri malah hidup dalam kegelapan.



Berikut ini ada ilustrasi dua kisah nyata tentang PERNIKAHAN dan tentang ANAK di bawah ini (dan kebetulan bukan buah tulisan saya). Yang kiranya Semoga bisa bermanfaat, sekaligus bisa memberikan kebahagiaan _/\_



Kisah Pertama:

*A R T I   S E B U A H   P E R N I K A H A N*

_Kalau diminta menasihati teman yang masih sin gle, nasihat saya: bila menikah dengan tujuan “supaya saya bisa bahagia,” lebih baik tidak usah menikah._

_*Kalau seseorang tidak bahagia ketika single, jangan berharap ia akan bahagia ketika menikah.*_

_Surfer legendaris Laird Hamilton dan juara bola voli Gabrielle Reece telah menikah selama 20 tahun._

_Kata Gabrielle, “Kita selalu bergurau, Kamu buat dirimu bahagia, dan aku buat diriku bahagia, lalu kita dapat berkumpul dan lakukan sesuatu dari situ."_

_Menurut Gabrielle, bukan tugasnya untuk membuat suaminya bahagia, dan bukan tugas suaminya untuk membuatnya bahagia, itu tidak realistis._

_Banyak orang menikah berpikir bahwa pernikahan adalah sebuah kotak yang penuh hadiah-hadiah indah yang mereka inginkan: romantisme, persahabatan, keintiman, dll._

_Tetapi sebenarnya, pernikahan mirip sebuah kotak yang kosong, Anda harus menaruh sesuatu di sana sebelum Anda bisa mengambil sesuatu dari kotak itu._

_Tidak ada persahabatan dalam pernikahan, kalau Anda tidak menaruhnya d.dalam kotak itu._

_Tidak ada romantisme dalam kotak, kalau Anda tidak memulainya._

_Tidak ada cinta yang penuh pengorbanan kalau bukan Anda yang menaruhnya terlebih dahulu._

_Kalau Anda mengambil lebih dari yang Anda taruh, maka kotak akan kosong._

_Pernikahan itu mahal, bukan karena  membayar cincin dan pesta pernikahan, tetapi karena harga yang harus dibayar adalah diri Anda sendiri: kenyamanan Anda, ego Anda, hak-hak Anda, dll._

_*Anda harus mengampuni ketika dilukai. Melayani ketika kelelahan. Menebar kasih ketika sebenarnya ingin marah. Mendengarkan ketika sebenarnya ingin tidur.*_

_Pernikahan adalah tentang memberi dan berkorban._

_Kalau Anda menikah dengan tujuan untuk membahagiakan diri, maka dijamin Anda akan kecewa._

_Tetapi ketika Anda berani berkorban, maka Anda akan menuai cinta sejati  dan hubungan yang berarti._

_*PERNIKAHAN MENGAJARKAN TENTANG "TIDAK MEMENTINGKAN DIRI, LEBIH DARI YANG ANDA INGIN KETAHUI.*_





Kisah Kedua:

Senangkah anda bila
anak anda lulusan IPB, ITB, UI, UGM atau
Amerika, Eropa ?...

Lalu kerja di Amerika...?

Anak yg bagaimanakah yg anda
Inginkan ?

Kiriman kawan... bagus sekali                         


*Dia KaruniaMu yang Terindah*... ( Based on True Story_ )

                 

Aku seorang pensiunan pegawai Kantor Walikota. Usiaku sudah 63 tahun dan sekarang duduk di kursi roda karena suatu penyakit. Suamiku meninggal sewaktu aku memasuki masa pensiun. Anak2 kami ada 4 orang, semuanya berprestasi kecuali si bungsu kami. Dia, yang bungsu, menderita kelainan, wajahnya tidak sempurna dan kelakuannya tidak sesuai dengan umurnya. Tapi hatinya baik dan suka menolong. Ketiga anakku yang lain adalah sarjana ITB, 2 orang mendapat bea siswa ke Amerika dan Jerman dan sekarang ketiga2nya sudah punya perusahaan sendiri yang maju, dan hidup sangat berkecukupan.


Setelah suamiku meninggal aku tinggal berdua saja dengan si bungsu. Pagi2 dia mengangkatku ke kamar mandi, setelah itu mengangkatku lagi ke kursi roda. Dia membantuku berpakaian. Dia juga rajin memasak makanan kesukaanku. Tiap pagi dia membawaku dengan kursi rodaku keliling kompleks perumahan untuk menikmati matahari.


Dalam hidupku yg sepi ini aku sering menangis kalau memandang wajah bungsuku. Bukan karena dia cacat, tapi karena kami selama ini telah menyia2kan nya, menyisihkannya dari anak2ku yg lain. Aku tidak bisa melupakan bagaimana kami tidak pernah mengajaknya liburan bersama kakak2nya, tidak pernah mengikutkannya dalam acara keluarga atau kumpul2 dgn teman dan kerabat. Bahkan dalam foto keluargapun kami tidak mengikut sertakannya. Kami seakan hanya punya 3 anak. Aku juga tidak pernah lupa bagaimana bangganya kami dgn prestasi kakak2nya sejak mereka masuk sekolah TK sampai selesai kuliah. Semua orang kagum dan memuji mereka dan salut dengan cara kami mendidik mereka.


Waktu berlalu, sejak anak2ku berkeluarga, mereka kelihatan sangat sibuk. Mereka jarang menelepon, pulang kerumah waktu liburanpun sekali2 saja. Lebaran tahun lalu si sulung pulang sekeluarga. Tapi aku heran dan sedih, mereka tidak mau menginap di rumah kami, rumah tempat dia dibesarkan. Mereka lebih memilih di hotel. Setelah Sholat led, aku dan si bungsu sudah siap menunggu mereka dengan hidangan rawon dan empal daging kesukaan anakku. Sampai siang mereka belum muncul, kemudian berangsur sore mereka belum juga datang. Aku sudah berusaha beberapa kali menelepon, tetapi teleponnya tidak diangkat. Setelah jam 20.00 malam, si sulung yg kutunggu2 datang juga. Tapi tanpa anak2 dan istrinya. Katanya ringan, "mereka capek seharian pergi puter2 kota, dan sekarang ingin tidur". Waktu kukatakan kalau rawon dan empal sudah disediakan, dia menjawab, "sudah makan Ma, kenyang". Kemudian dia berbalik dan kembali ke hotel. Aku duduk terhenyak. Kenapa semuanya berubah begini? Dia kebanggaanku dari dulu kenapa sekarang jauh berbeda?...


Ya Allah, aku menangis ter-sedu2. Bungsuku berlutut di depanku sambil memegangi tanganku dan berkata: _*"Ma, jangan nangis, nanti Mama sakit. Empalnya kita aja yg makan. Aku suka kok, Mama juga suka kan?"..*_   _Dia memelukku sembari menghapus air mataku.._. Kami berpelukan erat.



_*Ampuni hamba ya Allah, telah menyia-nyiakan karunia terindahMu yg berhati emas ini. Ampuni hamba telah pilih kasih kepada titipanMu. Ampuni hamba telah me-nyia2kan kepercayaanMu yg telah menitipkan dia yg tidak sempurna ini. Ampuni hamba telah menganggapnya tidak ada. Ampuni hamba telah merasa malu menerima titipanMu ini ya Allah. Ampuni hamba telah sombong membangga2kan kakak2nya. Ya Allah, hamba orang yg hina... Ampuni hamba ya Allah...*_         


Masyaa Allah..._ _Kisah Ini Sangat Mengharukan... dan Membuat Kita Semakin Tersadar Bahwa Kadang Allah Memberikan Sesuatu Yg_ _*Menurut kita bukan yg terbaik...*_ Namun _*Allah mempunyai satu rencana indah... Ternyata... itulah KARUNIA INDAH  yg terbaik untuk kita... dan membuat kita bahagia....*_  👍🌹

 _Semoga bermanfaat dan sbg muhassabah diri kita atas semua pemberian Allah dg selalu bersyukur KpdNya....


Tlng utk dishare... Semoga terus bermanfaat bagi orang banyak. Amiiin...
nikmati hidupmu dan syukuri karuniaNya...🙏🏼 *semoga kita diberkahi*  anak anak yang shaleh dan penuh Iman...






Belajar bersyukur untuk hal sekecil apapun dalam hidup ini, karena untuk bahagia itu sesungguhnya sangat bahkan sangat sederhana, hanya ego kitalah yg membuatnya jd kompleks dan juga sulit.


Always with love

Wedy _/\_ :D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta yang Tak Pernah Padam (dari Chicken Soup for The Couple Soul)

Ketika aku berjalan kaki pulang ke rumah di suatu hari yang dingin, kakiku tersandung sebuah dompet yang tampaknya terjatuh tanpa sepengetahuan pemiliknya. Aku memungut dan melihat isi dompet itu kalau-kalau aku bisa menghubungi pemiliknya. Tapi, dompet itu hanya berisi uang sejumlah tiga Dollar dan selembar surat kusut yang sepertinya sudah bertahun-tahun tersimpan di dalamnya. Satu-satunya yang tertera pada amplop surat itu adalah alamat si pengirim. Aku membuka isinya sambil berharap bisa menemukan petunjuk. Lalu aku baca tahun “1924″. Ternyata surat itu ditulis lebih dari 60 tahun yang lalu. Surat itu ditulis dengan tulisan tangan yang anggun di atas kertas biru lembut yang berhiaskan bunga-bunga kecil di sudut kirinya. Tertulis di sana, “Sayangku Michael”, yang menunjukkan kepada siapa surat itu ditulis yang ternyata bernama Michael. Penulis surat itu menyatakan bahwa ia tidak bisa bertemu dengannya lagi karena ibu telah melarangnya. Tapi, meski begitu ia masih tetap mencintainy...

Makna Hidup (oleh Bunda Teresa)

‎​ * Hidup adalah kesempatan, gunakan itu. * Hidup adalah keindahan, kagumi itu. * Hidup adalah mimpi, wujudkan itu. * Hidup adalah tantangan, hadapi itu. * Hidup adalah kewajiban, penuhi itu. * Hidup adalah pertandingan, jalani itu. * Hidup adalah mahal, jaga itu. * Hidup adalah kekayaan, simpan itu. * Hidup adalah kasih, nikmati itu. * Hidup adalah janji, genapi itu. * Hidup adalah kesusahan, atasi itu. * Hidup adalah nyanyian, nyanyikan itu. * Hidup adalah perjuangan, terima itu. * Hidup adalah tragedi, hadapi itu. * Hidup adalah petualangan, lewati itu. * Hidup adalah keberuntungan, laksanakan itu. * Hidup adalah terlalu berharga, jangan rusakkan itu. ‎​Orang sering keterlaluan, tidak logis, dan hanya mementingkan diri sendiri; bagaimanapun, maafkanlah mereka Bila engkau baik hati, bisa saja orang lain menuduhmu punya pamrih; bagaimanapun, berbaik hatilah Bila engkau sukses, engkau akan mendapat beberapa teman palsu, dan beberapa yang sejati; bagaimanapun, ...

" SUDAH PUNYA, TAK LAGI INDAH "

‎​‎​ Yang punya Iphone merasa Blackberry lebih effisien. Yang punya Blackberry merasa Iphone lebih canggih dan keren. Yang punya Accord merasa Camry lebih sportif. Yang punya Camry merasa Accord lebih gagah. Yang tinggal di gunung merindukan pantai. Yang tinggal di pantai merindukan gunung. Di musim panas merindukan musim dingin. Di musim dingin merindukan musim panas. Yang berambut hitam mengagumi yang pirang. Yang berambut pirang mengagumi yang hitam. Diam di rumah merindukan bepergian. Setelah bepergian merindukan rumah. Ketika masih jadi Staff ingin jadi Manager. Begitu jadi Manager ingin jadi Staff , gak pusing katanya. Waktu tenang mencari keramaian. Waktu ramai mencari ketenangan. Saat masih bujangan, pengin punya suami ganteng/istri cantik. Begitu sudah dapat suami ganteng/istri cantik, pengin yang biasa2 saja. Bikin cemburu aja/ takut selingkuh!!! Punya anak satu mendambakan banyak anak. Punya banyak anak mendambakan satu anak saja. K...