Langsung ke konten utama

Kotak Coklat itu bernama CINTA

Untuk hati menjatuhkan pada sebuah keputusan di tengah ragam pilihan bukan sebuah pekerjaan mudah. Dan saat menemukan pun, memerlukan ekstra tenaga lagi karena sang pilihan belum tentu memiliki arus yang sama dengan harapan kita. Sementara saat arus sudah saling bertemu pun, masih harus berjuang lagi untuk menembus pagar restu dari ayah dan bunda terkasih. Lalu setelah tahu betapa tidak mudahnya berjuang, kadang terasa menggemaskan saat itu harus pecah berantakan bahkan karena masalah yang sangat sepele.



Teladan dari masa lalu.

Meski gak semua kisah romanties masa lalu adalah baik, namun ada prinsip dasar yang masih bisa kita gali. Seperti salah satunya,”kita hidup di masa bila barang rusak berusaha diperbaiki sekuat tenaga, sementara jaman sekarang baru rusak sedikit langsung ganti atau buang”. Dan filosofi sederhana itulah yang membuat banyak kisah cinta masa lalu relatif bisa bertahan abadi hingga hanya maut yang memisahkan, karena berdua saling bekerja sama berjuang sekuat tenaga untuk memperbaiki saat “barang” (cinta) mereka sedang membutuhkan servis.


Demikian pula prinsip klasik yang positif lainnya,”menyokong orang tua, rejekimu takkan pernah habis”. Saya memperoleh filosofi ini dari beberapa senior yang menyampaikan bahwa yang dimaksud “rejeki” di sini bukan melulu bicara tentang kekayaan materi, melainkan juga kelimpahan berkah dalam bentuk anak (dan juga mantu serta cucu yang berbakti) karena contoh nyata seperti disampaikan mereka sudah jelas berdampak jauh lebih dalam dibandingkan sekedar ribuan nasehat.


Menurut mereka, uang memang penting, karena dalam semua aspek kehidupan bahkan hingga kematian sekalipun masih membutuhkan materi, namun memiliki berkah keluarga bahagia juga jelas tak dapat digantikan dengan uang sebanyak apapun, karena ketulusan dan bakti yang penuh takkan pernah dapat digantikan dengan uang.


Sebab uang sebanyak apapun, sayangnya belum tentu menjamin akan dipergunakan untuk kebutuhan orang tuanya, bahkan dalam beberapa kondisi berani “memperhitungkan” dengan orang tuanya (setelah orang tua tiada antara berebut warisan hingga hubungan saudara tak dipedulikan lagi yang penting dapat harta ATAU uang duka dijadikan pengganti biaya rumah sakit atau biaya perkabungan oleh pihak anak yang kebetulan keluar, tanpa memandang bahwa itu BAKTI dan bukan BISNIS).


Belum lagi perasaan sudah berbakti, karena sudah memberikan tunjangan kehidupan termasuk perjalanan ke mancanegara dan perawatan kesehatan kelas utama, namun lupa bahwa para orang tua saat menua, selain tenaga sudah sangat jauh berkurang juga mereka membutuhkan perhatian seperti didengarkan, digandeng atau sebuah pelukan hangat. Uang memang mungkin sepertti terlihat bisa menyelesaikan segalanya, namun ternyata takkan pernah mampu menyelesaikan yang namanya CINTA, HATI, PERASAAN DAN BAKTI.



Penutup

Pada akhirnya, seperti kata kutipan klasik bahwa “money can buy a house but not a home” maka demikianlah kehidupan seharusnya diarahkan. Hidup takkan pernah bisa sempurna, namun setidaknya HATI tetap akan selalu jauh lebih menang dan lebih berharga daripada sekedar HARTA. Begitu banyak dari kita yang mengejar harta hingga mengorbankan kesehatan untuk kemudian menghabiskan harta kita untuk memperbaiki kesehatan kita. Begitu semangat kita mencari uang dengan maksud demi kebahagiaan anak dan pasangan, namun akhirnya kita justru malah kehilangan mereka semua, karena mereka tumbuh tanpa cinta sebab kita tak pernah HADIR untuk mereka. Uang habis masih bisa dicari, namun sebagaimana sudah disampaikan di atas, hati yang hilang sudah pasti akan sulit ditemukan yang SAMA lagi. Karena uang memamg mampu membeli dan menggantikan segalanya, namun takkan pernah bisa membeli ketulusan hati dan menggantikan kebahagiaan sejati. Sebagaimana filosofi film Forest Gump,”Hidup itu seperti kotak coklat, kita takkan pernah bisa menebak isi apa yang akan kita terima. Namun satu hal yang akan selalu sama, meski mungkin (coklatnya) akan berbeda-beda, tapi akan memiliki satu rasa yang sama yaitu manis. Demikian pula kehidupan, kita takkan pernah bisa menebak kejadian selanjutnya apa yang kita terima, namun satu hal yang sama, apapun kondisinya akan selalu terasa manis saat kita bisa menghadapinya dengan hati penuh cinta”`



Always with love


Wedy _/\_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indahnya Cinta Sejati (share inspiratif dr BB seorang sahabat)

Xiao Cien namanya. Tampangnya biasa saja, tp penuh pengertian & kelembutan. Di tahun kelulusan kami, ia berkata, "Saya dpt beasiswa ke Amerika, dan tak tahu berapa lama di sana. Kita bertunangan dulu, ya?" Sehari sesudah wisuda, kami bertunangan. Xiao Cien brgkt ke Amrik dan saya mendpt pekerjaan bagus. Kami berhubungan dan melepas kerinduan dgn bertelepon. Suatu hari menuju tempat kerja, saya tertabrak. Tidak tahu lewat berapa lama saya pingsan. Saat siuman, yg terlihat adalah raut wajah sedih dari setiap orang. Sebenarnya apa yang terjadi. Mengapa saya tdk dpt bersuara? Ayah berkata, "Dokter bilang syaraf kamu terluka. Sementara tdk dpt bersuara, lewat beberapa waktu akan membaik." "Saya tidak mau!" saya berusaha memukul ranjang, membuka mulut lebar-lebar berteriak, tapi gak ada suara yg keluar. Setelah itu, kehidupanku berubah. Suara telepon yg didambakan menjadi suara yg sangat menakutkan. Saya tidak lagi keluar rumah, lalu mengucilk...

Cinta yang Tak Pernah Padam (dari Chicken Soup for The Couple Soul)

Ketika aku berjalan kaki pulang ke rumah di suatu hari yang dingin, kakiku tersandung sebuah dompet yang tampaknya terjatuh tanpa sepengetahuan pemiliknya. Aku memungut dan melihat isi dompet itu kalau-kalau aku bisa menghubungi pemiliknya. Tapi, dompet itu hanya berisi uang sejumlah tiga Dollar dan selembar surat kusut yang sepertinya sudah bertahun-tahun tersimpan di dalamnya. Satu-satunya yang tertera pada amplop surat itu adalah alamat si pengirim. Aku membuka isinya sambil berharap bisa menemukan petunjuk. Lalu aku baca tahun “1924″. Ternyata surat itu ditulis lebih dari 60 tahun yang lalu. Surat itu ditulis dengan tulisan tangan yang anggun di atas kertas biru lembut yang berhiaskan bunga-bunga kecil di sudut kirinya. Tertulis di sana, “Sayangku Michael”, yang menunjukkan kepada siapa surat itu ditulis yang ternyata bernama Michael. Penulis surat itu menyatakan bahwa ia tidak bisa bertemu dengannya lagi karena ibu telah melarangnya. Tapi, meski begitu ia masih tetap mencintainy...

The Empty Box (Kotak Kosong)

Kisah ini terjadi beberapa tahun yang lalu, saat seorang ayah sedang menghukum putri kecilnya yg berusia 5 tahun karena ia menghabiskan satu gulung kertas pembungkus kado berwarna emas yg sangat mahal harganya. Keuangan mereka sangat ketat saat itu dan sang ayah semakin marah saat putri kecilnya itu malah memakai semua kertas pembungkus yang mahal itu hanya sebagai penghias dari sebuah kotak yang ia letakkan di bawah pohon natal mereka. Namun tanpa pernah ia sangka, keesokan paginya, putri kecilnya itu malah memberikan kotak yang telah membuatnya marah itu kepadanya, sambil berkata, ” Ini untukmu, Papa...” Sang ayah merasa sangat malu dengan reaksi yang dilakukannya kepada putrinya sehari sebelumnya, karena ternyata kotak itu dibuat putrinya untuk dirinya. Tapi kemarahannya kemudian meluap kembali, saat ia menemukan bahwa kotak itu ternyata KOSONG… Ia kemudian berkata kepada putrinya dengan nada yang sangat keras, “Kamu tahu, gadis kecil, saat...