Kisah ini terjadi beberapa tahun yang lalu, saat seorang ayah sedang menghukum putri kecilnya yg berusia 5 tahun karena ia menghabiskan satu gulung kertas pembungkus kado berwarna emas yg sangat mahal harganya. Keuangan mereka sangat ketat saat itu dan sang ayah semakin marah saat putri kecilnya itu malah memakai semua kertas pembungkus yang mahal itu hanya sebagai penghias dari sebuah kotak yang ia letakkan di bawah pohon natal mereka.
Namun tanpa pernah ia sangka, keesokan paginya, putri kecilnya itu malah memberikan kotak yang telah membuatnya marah itu kepadanya, sambil berkata,
” Ini untukmu, Papa...”
Sang ayah merasa sangat malu dengan reaksi yang dilakukannya kepada putrinya sehari sebelumnya, karena ternyata kotak itu dibuat putrinya untuk dirinya. Tapi kemarahannya kemudian meluap kembali, saat ia menemukan bahwa kotak itu ternyata KOSONG… Ia kemudian berkata kepada putrinya dengan nada yang sangat keras,
“Kamu tahu, gadis kecil, saat kamu memberikan sebuah hadiah kepada seseorang, seharusnya itu ada isinya di dalamnya!!!”
Putri kecilnya kemudian menatapnya dengan air mata mulai menetes di pipi mungilnya, sambil berkata,
” Oh Papa, kotak itu sama sekali tidak kosong. Karena aku telah meniupkan begitu banyak ciuman ke dalamnya sampai kotak itu penuh…”
Perasaan sang ayah langsung hancur saat itu juga, dan ia pun kemudian berlutut lalu memeluk putrinya dengan penuh cinta sambil memohon maaf kepada putri kecilnya itu atas sebuah kemarahan yang sama sekali tak beralasan.
Sebuah kecelakaan beberapa waktu kemudian, akhirnya merenggut hidup gadis kecil yang malang itu. Sang ayah kemudian tetap menyimpan kotak berbungkus kertas emas pemberian terakhir putrinya itu, di bawah ranjangnya, di sepanjang sisa hidupnya. Sehingga setiap saat dia merasa tanpa semangat atau saat ia sedang galau kala menghadapi persoalan yang sangat berat dalam hidupnya, ia akan membuka kotak itu, dan merasakan semua “ciuman” itu, sambil mengingat sebuah keindahan cinta yang telah putri kecilnya simpan di situ untuknya…
(sebuah kisah nyata yg saya terjemahkan langsung dr artikel aslinya “The Empty Box,” & bersumber dari http://viewonbuddhism.org/resources/heart_stories.html)
mengharukan kisahnya ko :((
BalasHapus