Langsung ke konten utama

Understanding Others (Belajar untuk Slalu Memahami Orang Lain)

Betapa banyak diantara kita yang masih lebih "sibuk" untuk minta slalu dimengerti oleh orang lain, tapi lebih sering "lupa" untuk ngertiin orang lain, hehehe... Dalam beberapa kesempatan, saat saya share atau training, kebetulan saya memutarkan beberapa buah video tentang orang2x yg sangat inspiratif dalam kehidupan, dan hasilnya so far memang memperoleh respon yg sangat positif dari para peserta.

Namun....

Dalam beberapa situasi, banyak peserta yg dengan polosnya (atau mungkin ada juga yg dengan teganya, hahaha...), langsung dengan tanpa malu2x, minta copas itu file2x video yg diputar. Masih mending mintanya satu, kadang malah dengan "penuh cinta kasihnya", ada juga yg langsung terang2x-an minta semua file2x video saya yg inspiratif, dengan alasan katanya, selain untuk dirinya sendiri, juga dibagikan kepada orang lain supaya bisa bermanfaat (hahaha...).

Alasannya sih sangat bagus dan juga sangat masuk akal, TAPI MASALAHNYA... PERNAHKAH DIA MEMBAYANGKAN USAHA SAYA WAKTU MENCARI DAN JUGA MENDOWNLOAD SEMUA FILE ITU (DENGAN KONDISI DOWNLOAD STANDAR UNTUK INTERNET PROVIDER INDONESIA), wkwkwk....;p

Bukan kenapa, saya juga pernah tahu bahwa banyak pembicara yg memiliki staf (atau beberapa orang dalam tim kerjanya) yg khusus untuk melakukan download video2x tersebut utk keperluan seminar mereka. Tapi saya? saya melakukan itu semua sendirian, dan terkadang saya lakukan itu hingga pagi menjelang, fiuh... (wkwkwk...;p)

So far, kalo hanya minta satu atau dua video, masih bolehlah, tapi kalo MINTANYA UDAH KELEWATAN BUANGED.COM, saya terpaksa menolaknya dengan halus. Memang ada konsekwensinya, yaitu bahwa saya dikatain PELIT (ada loh yg lsg terang2x-an ngomong githu di depan saya, hahaha....). Tapi saya pribadi, saya gak masalah dengan julukan PELIT itu, sambil berharap semoga mereka yg udah ngatain saya pelit itu, bisa menangkap pembelajaran dari tindakan saya itu, TENTANG BAGAIMANA SEHARUSNYA MENGHARGAI HASIL USAHA ORANG LAIN :)

Saya aja, suatu waktu pengen download suatu file dr flash disk salah satu anggota Sangha, karena saya pernah liat video itu, waktu beliau sharing, dan saya merasa itu sangat tepat untuk saya share pada saat sesi saya. Anggota Sangha tersebut bahkan sudah mempersilahkan saya untuk mendownload semua file yg saya perlukan, karena menurut beliau, siapa tau itu bisa bermanfaat buat sesi share/training saya. Tapi SAYA TIDAK MELAKUKANNYA...

Meski file2x itu sudah "sangat menggoda" di depan mata saya (karena setelah saya tonton ternyata emang bagus2x banged semuanya), tapi saya tahu (dan juga sadar) bahwa beliau memperolehnya pasti dengan "perjuangan keras", apalagi mengingat kondisi internet provider di Indonesia (sori tapi itu so far masih faktanya demikian saat ini, hihihi...), dan saya tetep pegang teguh janji saya bahwa saya hanya copas satu file itu. Andai saya mau, saya bisa saja langsung copas semuanya (terlebih lagi beliau juga sudah ijinkan), tapi saya tetep komit bhw "1 file video, sesuai janji", hehehe....

Ini baru soal file video. Pada kenyataannya, saya mendapat share dari salah seorang panitia acara bahwa saat dia datang (untuk mencari dana sponsorship buat acaranya), ia justru ditolak dengan halus oleh salah satu tokoh yg sukses. Awalnya, dalam hatinya dia sedikit jengkel, namun setelah ia dibawa masuk ke kantornya dan melihat ada begitu banyak tumpukan proposal di meja kantornya, perlahan khekinya ilang. Ia baru paham, mengapa sang tokoh yang awalnya diharapkan bisa menjadi salah satu "tiang utama" bagi sumber dana acaranya, dengan berat hati harus menolak, karena BELIAU PUN JUGA PERLU MENJALANI HIDUPNYA DENGAN KESEIMBANGAN. Jangan sampe besar di dana, tapi keluarga gak makan dan karyawannya pin juga gak dapet gaji (hahaha...;p)

Kita emang kadang "EGOIS" (buanged), karena slalu beranggapan bahwa kitalah yang "BERJASA" bagi para donatur dan sponsor itu karena telah memberikan "KESEMPATAN BERBUAT BAIK" kepada mereka, tapi pernahkah kita berpikir bahwa mereka pun butuh KESEIMBANGAN DALAM HIDUP MEREKA. Saya yakin bahwa mereka pun juga ada yg sudah dengan rutin berdana (tanpa harus kita "todong" lagi), namun ada pula tipe yang memang perlu DIINGETIN, tapi kalo "DIINGETINNYA" SAMPAI DARI RIBUAN PENJURU, YAH BUKANNYA BAHAGIA, STRESS MALAH IYA (HAHAHA....). KARENA NGASIH KECIL TAPI RATA SEMUA, BISA DIKATAIN ORANG SEKAYA GITHU MASAK NYUMBANGNYA CUMAN SEIMPRIT, TAPI KALO NGASIH BESAR UNTUK SEMUANYA YAH BISA MATI BERDIRI DIA (WAKAKAKAKAKAKAK....).

Yah akhirnya, jangan salahin tokoh di atas tadi, yang kalo akhirnya semua proposal yang datang, semuanya rata2x pasti berakhir di mesin penghancur kertas di kantornya, sedangkan dia sudah rutin untuk berdana dalam jumlah tertentu plus juga rutin setiap waktunya kepada beberapa yayasan atau lembaga sosial yang sudah ia percayai dan ia yakini kapabilitasnya.

Andai kita bisa MULAI BELAJAR UNTUK MEMAHAMI ORANG LAIN, DAN BUKANNYA SLALU MENUNTUT UNTUK MINTA DIMENGERTI ORANG LAIN, mungkin kejadian (file video) saya dan juga (dana) dari tokoh tadi gak perlu sampe terjadi, hahaha.... Semoga share sederhana ini tetep bisa bermanfaat buat anda semua, skaligus menjadi reminder bagi diri saya pribadi tentunya. Selamat berbuat kebajikan dan semoga semua makhluk slalu hidup berbahagia, jia you & bless u always _/\_



penuh cinta




Wedy

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta yang Tak Pernah Padam (dari Chicken Soup for The Couple Soul)

Ketika aku berjalan kaki pulang ke rumah di suatu hari yang dingin, kakiku tersandung sebuah dompet yang tampaknya terjatuh tanpa sepengetahuan pemiliknya. Aku memungut dan melihat isi dompet itu kalau-kalau aku bisa menghubungi pemiliknya. Tapi, dompet itu hanya berisi uang sejumlah tiga Dollar dan selembar surat kusut yang sepertinya sudah bertahun-tahun tersimpan di dalamnya. Satu-satunya yang tertera pada amplop surat itu adalah alamat si pengirim. Aku membuka isinya sambil berharap bisa menemukan petunjuk. Lalu aku baca tahun “1924″. Ternyata surat itu ditulis lebih dari 60 tahun yang lalu. Surat itu ditulis dengan tulisan tangan yang anggun di atas kertas biru lembut yang berhiaskan bunga-bunga kecil di sudut kirinya. Tertulis di sana, “Sayangku Michael”, yang menunjukkan kepada siapa surat itu ditulis yang ternyata bernama Michael. Penulis surat itu menyatakan bahwa ia tidak bisa bertemu dengannya lagi karena ibu telah melarangnya. Tapi, meski begitu ia masih tetap mencintainy...

Makna Hidup (oleh Bunda Teresa)

‎​ * Hidup adalah kesempatan, gunakan itu. * Hidup adalah keindahan, kagumi itu. * Hidup adalah mimpi, wujudkan itu. * Hidup adalah tantangan, hadapi itu. * Hidup adalah kewajiban, penuhi itu. * Hidup adalah pertandingan, jalani itu. * Hidup adalah mahal, jaga itu. * Hidup adalah kekayaan, simpan itu. * Hidup adalah kasih, nikmati itu. * Hidup adalah janji, genapi itu. * Hidup adalah kesusahan, atasi itu. * Hidup adalah nyanyian, nyanyikan itu. * Hidup adalah perjuangan, terima itu. * Hidup adalah tragedi, hadapi itu. * Hidup adalah petualangan, lewati itu. * Hidup adalah keberuntungan, laksanakan itu. * Hidup adalah terlalu berharga, jangan rusakkan itu. ‎​Orang sering keterlaluan, tidak logis, dan hanya mementingkan diri sendiri; bagaimanapun, maafkanlah mereka Bila engkau baik hati, bisa saja orang lain menuduhmu punya pamrih; bagaimanapun, berbaik hatilah Bila engkau sukses, engkau akan mendapat beberapa teman palsu, dan beberapa yang sejati; bagaimanapun, ...

" SUDAH PUNYA, TAK LAGI INDAH "

‎​‎​ Yang punya Iphone merasa Blackberry lebih effisien. Yang punya Blackberry merasa Iphone lebih canggih dan keren. Yang punya Accord merasa Camry lebih sportif. Yang punya Camry merasa Accord lebih gagah. Yang tinggal di gunung merindukan pantai. Yang tinggal di pantai merindukan gunung. Di musim panas merindukan musim dingin. Di musim dingin merindukan musim panas. Yang berambut hitam mengagumi yang pirang. Yang berambut pirang mengagumi yang hitam. Diam di rumah merindukan bepergian. Setelah bepergian merindukan rumah. Ketika masih jadi Staff ingin jadi Manager. Begitu jadi Manager ingin jadi Staff , gak pusing katanya. Waktu tenang mencari keramaian. Waktu ramai mencari ketenangan. Saat masih bujangan, pengin punya suami ganteng/istri cantik. Begitu sudah dapat suami ganteng/istri cantik, pengin yang biasa2 saja. Bikin cemburu aja/ takut selingkuh!!! Punya anak satu mendambakan banyak anak. Punya banyak anak mendambakan satu anak saja. K...